Advertisemen
Kreativitas akan
semakin lengkap bila terlahir dari kehernihan hati sebagai buah dari ibadah
yang berkualitas. Biasanya, hati yang jernih akan melahirkan firasat dan
ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan. Saudaraku,
setiap hari usia kita bertambah; setiap hari terjadi perubahan, dan setiap hari
pula masalah semakin bertambah, semakin kompleks, dan semakin rumit. Karena
itu, bila kemampuan kita tidak bertambah, maka cepat atau lambat masalah akan
membinasakan dan menghancurkan kita.
Ada satu kemampuan
hal yang harus selalu kita tingkatkan agar hidup kita makin berkualitas. Itulah
kreativitas. Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan
inovasi, yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila
kreativitas itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk.
Kreativitas begitu
penting dalam hidup manusia. Kenapa? Tanpa kreativitas kita akan larut dan
tergilas roda perubahan. Tanpa kreativitas kita tidak akan mampu bertahan
menghadapi perubahan yang semakin cepat. Perusahaan-perusahaan besar yang mampu
bertahan, biasanya memiliki tradisi untuk mengembangkan budaya kreatif yang
kemudian menghasilkan produk-produk yang inovatif.
Bagaimana caranya
agar kita mampu menjadi orang yang kreatif? Ada lima cara. Pertama, selalu
memiliki rasa ingin tahu. Orang yang kreatif adalah orang yang gemar mencari
informasi, gemar mengumpulkan input, dan cinta ilmu. Tiada berlalu waktu
kecuali bertambah dengan input-input yang baru dan segar. Karena itu, kita
harus selalu bertanya, sejauh mana kecintaan kita terhadap informasi dan ilmu.
Ada banyak cara
yang bisa lakukan untuk mendapatkan input tersebut. Bisa lewat buku, sikap
meneliti, menyimak, melihat tayangan televisi yang bermanfaat, berdiskusi,
merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya. Kedua, terbuka
pada hal-hal yang baru. Setiap saat selalu terjadi perubahan. Sangat ruginya
orang yang tidak mau berubah dan tidak menyukai hal-hal baru. Orang kreatif
adalah orang yang tidak terbelenggu dengan pendapatnya sendiri. Tentu, terbuka
dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita mengikuti hal-hal baru
tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring hal-hal yang baik, dan menyesuaikan
dengan nilai-nilai yang kita anut.
Ketiga, berani
memikul risiko. Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang resiko. Adalah
mimpi melakukan sesuatu yang baru tanpa adanya resiko. Rasulullah SAW adalah
orang yang kreatif dengan membawa ajaran baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya.
Konsekuensinya, beliau dimusihi dan diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa
Edison. Ia adalah orang kreatif yang berani gagal beribu-ribu kali sebelum
menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani menganggung
resiko, keluar dari zona nyaman.
Keempat, memiliki
semangat yang membara untuk sukses dalam hidup. Tanpa semangat, mustahil kita
akan mendapat banyak hal dalam hidup. Semangat biasanya akan melipatgandakan
kemampuan seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif, hari-harinya akan
selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang
diinginkannya. Kita harus bertanya, bersemangatkah kita dalam hidup? Apakah
kita ini seorang yang bermental lemah dan selalu kalah dalam memperjuangkan
cita-cita? Kita sendiri yang bisa menjawabnya.
Kelima, nilai
kreativitas akan makin lengkap dengan hati yang jernih sebagai buah dari ibadah
yang berkualitas. Biasanya, kejernihan hati akan melahirkan firasat dan ide-ide
cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim.
Biasanya, karya-karya monumental selalu berawal dari kejernihan hati dan
ketajaman pikiran yang direalisasikan dalam tindakan nyata. Semoga Allah Yang
Mahaagung, memberi kemampuan pada kita untuk menjadi seorang yang kreatif dalam
hidup; kreatif yang positif; kreatif yang lahir dari kejernihan batin sebagai
buah dari ibadah yang berkualitas. Wallahu a'lam bish-shawab
Mutiara Hadis
Semua Kebaikan
Bernilai Sedekah
Abu Malik
Al-Harits Al-Asy'ary ra berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Kesucian adalah
sebagian dari iman. Alhamdulillah memberatkan timbangan. Subhanallah
walhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya,
sedekah adalah burhan (bukti nyata), sabar adalah pelita, Alquran adalah hujjah
(pedoman) bagimu dan atasmu (akan mendorongmu masuk surga jika kamu menerapkan
isinya dan mendorongmu masuk neraka jika kamu mengingkari isinya). Semua orang
pergi bekerja. Ada yang menjual dirinya; ada pula yang membebaskan dirinya; ada
pula yang menghancurkan dirinya" (HR Muslim).
Penjelasan:
Hadis ini
mengandung banyak nasihat yang tinggi nilainya. Betapa tidak, nasihat ini
keluar dari mulut Rasulullah SAW yang setiap pembicaraannya dibimbing oleh
Allah SWT. Tak heran bila kandungannya begitu agung dan berkualitas tinggi.
Ada beberapa poin
yang dapat kita ambil dari hadis ini. Pertama, keutamaan bersuci. Kesucian
adalah sebagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda, "Islam sama dengan
thaharah, dan thaharah itu berbanding lurus dengan keimanan kepada Allah".
Selain itu, bersuci adalah syarat sahnya ibadah, bahkan menjadi tolak ukur
kecintaan Allah terhadap hamba-Nya, "Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang menyucikan diri".
Hikmahnya, kita harus
berusaha menjaga wudhu, dan selalu bersih, baik di hadapan Allah maupun di
hadapan manusia. Bersih di sini idealnya mencakup pula bersih batin dari segala
dosa. Tentang keutamaan wudhu, Utsman bin Affan RA. mengatakan bahwa ia
mendengar sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa selalu menjaga wudhunya, dan
menyempurnakan wudhunya tersebut, maka dosa-dosanya akan keluar dari jasadnya,
dan keluar dari bawah kuku-kukunya".
Kedua, keutamaan
berdzikir dan hinanya dunia. Ungkapan tahmid, tahlil, dan takbir yang keluar
dari hati yang ikhlas, jauh lebih bernilai daripada dunia berserta isinya.
Lewat hadis ini Rasulullah SAW menunjukkan pada kita betapa dunia dan isinya
tidak ada harganya sama sekali di hadapan Allah SWT. Dikisahkan bahwa Nabi Musa
as. pernah memohon kepada Allah, "Ya Allah, tunjukanlah kepadaku amalan
yang dapat memasukkan aku ke dalam surga!". Allah SWT menjawab,
"Wahai Musa, katakanlah: 'Laa ilaha illallahu'. Seandainya tujuh lapis
langit dan bumi dilketakkan dalam satu sisi timbangan, dan kalimat laa ilaha
illallahu dalam sisi timbangan yang lain, niscaya kalimat itu akan lebih berat
timbangannya".
Ketiga, keutamaan
shalat. Seseorang yang menjaga shalatnya akan mendapatkan petunjuk dari Allah
SWT. Shalat akan menerangi seluruh perjalanan hidupnya hingga sampai ke tempat
tujuan. Rasulullah SAW bersabda, "Gembirakanlah orang yang berjalan menuju
masjid dalam gelap gulitanya malam dengan cahaya nan sempurna kelak di Hari
Kiamat".
Keempat, keutamaan
sedekah. Dalam hadis ini sedekah dikatakan sebagai burhan (bukti nyata).
Maksudnya bukti keimanan atas kebenaran keimanan pemiliknya. Seorang yang
beriman selain istikamah dalam shalatnya, juga gemar bersedekah. Berlawanan
dengan orang munafik, mereka mungkin rajin shalat, tapi sangat berat
bersedekah. Kelima, keutamaan sabar. Sabar di sini adalah sabar dalam berbuat
taat kepada Allah, sabar menahan diri dari maksiat, dan sabar tatkala
menghadapi musibah atau sesuatu yang tidak mengenakkan.
Keenam, anjuran
untuk selalu dekat dengan Alquran. Kedekatan ini dapat ditempuh dengan selalu
membaca, memahami, dan berusaha mengamalkannya dalam tataran praktis. Dengan
cara seperti ini Alquran akan memberi syafaat bagi seorang hamba pada Hari
Kiamat. Dan terakhir, anjuran untuk menjual diri kepada Allah dengan beramal
saleh, dan larangan menghancurkan diri dengan kemaksiatan. (Ems)
( KH Abdullah Gymnastiar ) Jumat, 08 April 2005
Tausiyah
Add Comments